Senin, 16 Januari 2017

Simplisia



SIMPLISIA
PENGERTIAN SIMPLISIA
            Menurut  departemen kesehatan RI simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun dan kecuali dinyatakan lain, umumnya berupa bahan yang dikeringkan.
            Simplisia dibagi menjadi 3 yaitu :
1.      Simplisia Nabati : terbuat dari nabati (tanaman). Dapat berupa tanaman utuh,eksudat                     tanaman atau gabungan ketiganya.
2.      Simplisia Hewani :simplisia dari  hewani (hewan). Dapat berupa hewan utuh atau zat-                    zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan                                    kimia. Contohnya : oleum iecoris aselli,mel depuratum (madu)
3.      Simplisia pelikan/mineral : simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum                         atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berberupa bahan                kimia murni. Contohnya : sebuk seng, serbuk tembaga.
PEMBUATAN SIMPLISIA
1.      Pengumpulan bahan baku
            Yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan bahan baku adalah :
1)      Bagian tanaman yang digunakan
2)      Umur tanaman
3)      Waktu panen
4)      Lingkungan tempat tumbuh
2.      Sortasi basah
     Sortasi basah ini bertujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran  atau bahan asing Lainnya dari simplisia. Termasuk tanah, Tanah mengandung bermacam macam mikroba Dalam jumlah yang tinggi, pembersihan ini dapat mengurangi jumlah mikroba pada tanah.
3.      Pencucian
Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lain yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian ini dilakukan menggunakan air bersih , dan dilakukan berulang kali hingga bahan siplisia menjadi bersih.
4.      Perajangan
            Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proser perajangan. Perajangan ini dilakukan intuk memprmudah proses pengeringan,pengepakkan dan penggilingan. Tanaman utuh tidak boleh langsung dirajang, tetapi harus dijemur dalam keadaan utuh selama 1 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau atau alat perajang khusus sehingga diperoleg irisan tipis dengan ukuan yang dikehendaki.semakin tipis bahan maka semakin cepat penguapan air sehingga mempercepat waktu pengeeringan.
            Akan tetap perajangan juga dapat menyebabkan berkurangnya zat bekhasiat yang mudah menguap,sehingga mempengaruhi komposisi,bau dan rasa yang diinginkan
5.      Pengeringan
            Pengeringan ini bertujuan untuk  mengurangi kadar air, menjamin dalam pennyimpanan, mencegah pertrumbuhan jamur , mencegah terjadinya reaksi enzimatik yang dapat menurunkan mutu.
            Faktor yang mempengaruhi pengeringan :
1)      Suhu (bergantung pada bahan dan cara)
2)      Kelembapan udara
3)      Aliran udara
4)      Waktu pengeringan
5)      Luas permukaan bahan
Suhu terbaik pengeringan adalah tidak kurang dari 600C, dan yang mengandung senyawa aktif harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin.
                        Ada 2 cara pengeringan :
1)      Pengeringan alamiah yaitu pengeringan menggunakan sinar matahari langsung,atau bisa dengan cara diangin-anginkan tanpa sinar matahari contohnya simplisia dalam bentuk bunga, daun atau yang mengandung senyawa aktif mudah menguap
2)      Pengeringan buatan
Kerugian menggunakan pengeringan alamiah dapat dicegah menggunakan pengeringan buatan ini. Karena suhu, kelembapan, tekanan, dan aliran udara dapat diatur.


6.      Sortasi kering
            Tahap ini merupakan tahap terakhir pembutan simplisia . tahap ii bertujuan untuk memisahkan benda asing seperti bagian bagian tanaman yang tidak diinginkan dan kotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia yang sudah kering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar