SIMPLISIA
PENGERTIAN
SIMPLISIA
Menurut departemen kesehatan RI simplisia adalah
bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses
apapun dan kecuali dinyatakan lain, umumnya berupa bahan yang dikeringkan.
Simplisia dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Simplisia
Nabati : terbuat dari nabati (tanaman). Dapat berupa tanaman utuh,eksudat tanaman atau gabungan
ketiganya.
2. Simplisia
Hewani :simplisia dari hewani (hewan).
Dapat berupa hewan utuh atau zat- zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia.
Contohnya : oleum iecoris aselli,mel depuratum (madu)
3. Simplisia
pelikan/mineral : simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum atau telah diolah dengan
cara sederhana dan belum berberupa bahan kimia
murni. Contohnya : sebuk seng, serbuk tembaga.
PEMBUATAN
SIMPLISIA
1. Pengumpulan
bahan baku
Yang perlu diperhatikan dalam
pengumpulan bahan baku adalah :
1) Bagian
tanaman yang digunakan
2) Umur
tanaman
3) Waktu
panen
4) Lingkungan
tempat tumbuh
2. Sortasi
basah
Sortasi basah ini bertujuan untuk
memisahkan kotoran-kotoran atau bahan
asing Lainnya dari simplisia. Termasuk tanah, Tanah mengandung bermacam macam
mikroba Dalam jumlah yang tinggi, pembersihan ini dapat mengurangi jumlah mikroba
pada tanah.
3. Pencucian
Pencucian
ini bertujuan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lain yang melekat pada
bahan simplisia. Pencucian ini dilakukan menggunakan air bersih , dan dilakukan
berulang kali hingga bahan siplisia menjadi bersih.
4. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia perlu
mengalami proser perajangan. Perajangan ini dilakukan intuk memprmudah proses
pengeringan,pengepakkan dan penggilingan. Tanaman utuh tidak boleh langsung
dirajang, tetapi harus dijemur dalam keadaan utuh selama 1 hari. Perajangan
dapat dilakukan dengan pisau atau alat perajang khusus sehingga diperoleg
irisan tipis dengan ukuan yang dikehendaki.semakin tipis bahan maka semakin
cepat penguapan air sehingga mempercepat waktu pengeeringan.
Akan tetap perajangan juga dapat
menyebabkan berkurangnya zat bekhasiat yang mudah menguap,sehingga mempengaruhi
komposisi,bau dan rasa yang diinginkan
5. Pengeringan
Pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air, menjamin dalam
pennyimpanan, mencegah pertrumbuhan jamur , mencegah terjadinya reaksi
enzimatik yang dapat menurunkan mutu.
Faktor yang mempengaruhi pengeringan
:
1) Suhu
(bergantung pada bahan dan cara)
2) Kelembapan
udara
3) Aliran
udara
4) Waktu
pengeringan
5) Luas
permukaan bahan
Suhu terbaik
pengeringan adalah tidak kurang dari 600C, dan yang mengandung
senyawa aktif harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin.
Ada 2 cara pengeringan :
1) Pengeringan
alamiah yaitu pengeringan menggunakan sinar matahari langsung,atau bisa dengan
cara diangin-anginkan tanpa sinar matahari contohnya simplisia dalam bentuk
bunga, daun atau yang mengandung senyawa aktif mudah menguap
2) Pengeringan
buatan
Kerugian menggunakan
pengeringan alamiah dapat dicegah menggunakan pengeringan buatan ini. Karena
suhu, kelembapan, tekanan, dan aliran udara dapat diatur.
6. Sortasi
kering
Tahap ini merupakan tahap terakhir pembutan simplisia .
tahap ii bertujuan untuk memisahkan benda asing seperti bagian bagian tanaman
yang tidak diinginkan dan kotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada
simplisia yang sudah kering
Tidak ada komentar:
Posting Komentar